Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Heri Koswara-Sholihin, menyatakan komitmen mereka untuk membangun Kota Bekasi dari tingkat paling bawah, yaitu Rukun Warga (RW). Salah satu program utama mereka adalah alokasi anggaran sebesar 500 juta rupiah per RW per tahun. Hal ini disampaikan oleh calon Wakil Wali Kota, Sholihin, saat pertemuan dengan ketua RW se-Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, pada Jumat (20/9/2024).
Peran RW dan LPM dalam Pembangunan
Sholihin menekankan bahwa peningkatan peran RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sangat penting dalam memastikan pemerataan pembangunan di Kota Bekasi, terutama di tingkat kelurahan. Dengan adanya alokasi anggaran yang signifikan, masyarakat di tingkat RW diharapkan dapat lebih berpartisipasi dalam proses pembangunan wilayah.
“Dengan adanya anggaran 500 juta per RW setiap tahun, kami berharap ini bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dari lapisan terbawah,” ujar Sholihin, yang dikenal dengan panggilan Bang Sholihin.
Insentif untuk RT/RW dan Kader Posyandu
Tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, Heri Koswara-Sholihin juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan para perangkat wilayah. Sholihin menjanjikan insentif tahunan sebesar 25 juta rupiah untuk RW dan 20 juta rupiah untuk RT. Selain itu, kader Posyandu akan mendapatkan insentif sebesar 17 juta rupiah per tahun, sementara LPM dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) juga dianggarkan 25 juta rupiah per tahun.
Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Pasangan Heri koswara-Sholihin percaya bahwa percepatan pembangunan Kota Bekasi tidak dapat dilakukan tanpa melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Menurut Sholihin, anggaran yang representatif di tingkat kelurahan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan mendorong pembangunan yang lebih merata.
“Kebijakan untuk mempercepat pembangunan sangat diperlukan, dan kami berkomitmen memberikan kepastian anggaran agar Bekasi bisa lebih maju ke depannya,” pungkas Sholihin.
